Temankita.com, Samarinda — Tragedi longsor di Jalan Belimau, Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, menewaskan satu keluarga (ibu dan tiga anak) setelah empat rumah tertimbun. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur langsung bergerak memberikan bantuan dan merencanakan relokasi warga.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, meninjau lokasi dan menyebut area tersebut tidak layak huni.
“Kalau kita lihat dari penampakan morfologinya, ini tidak layak huni. Ini juga perlu kita mitigasi bencana oleh ahli geologi,” ujarnya, Rabu (14/5).
Seno menyatakan telah menghubungi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Kaltim untuk melakukan kajian. Hasilnya akan disampaikan ke BPBD guna mencegah pemukiman di zona rawan longsor.
“Supaya tidak ada lagi penduduk yang bermukim di kawasan rawan longsor,” tegasnya.
Pemprov Kaltim menyalurkan bantuan logistik, termasuk beras dan sembako, serta santunan Rp 5 juta untuk setiap korban meninggal. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan turut memberikan santunan sebesar Rp 40 juta per orang.
Terkait tempat tinggal, Pemprov membuka peluang relokasi bagi korban.
“Selama mereka mempunyai lahan, kita bangunkan tempat layak huni,” jelas Seno.
Korban selamat kini mengungsi di rumah saudara, sementara Pemprov siap menindaklanjuti permintaan relokasi dari warga yang memiliki lahan sendiri.(Arianto)
Leave a Reply