Gubernur Kaltim Sebut PSU Mahulu Bentuk Penguatan Demokrasi

Temankita.com, Samarinda- Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Mahakam Ulu bukan kegagalan demokrasi, melainkan bagian dari penguatan prinsip demokrasi yang sehat dan berkualitas.

“PSU ini bukan kegagalan. Ini adalah bagian dari penguatan evaluasi agar proses demokrasi, khususnya Pilkada, berjalan sesuai dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ujar Rudy usai meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Mako Polres, Kamis (22/5).

Ia menyebut PSU sebagai koreksi terhadap tahapan pemilihan untuk menjamin keadilan dan kehendak rakyat. Rudy memastikan kesiapan pelaksanaan PSU pada 24 Mei 2025.

“Pemerintah daerah dan seluruh unsur terkait sudah siap. Kegiatan ini penting agar tidak ada lagi pemungutan suara ulang ke depan. Kami ingin proses demokrasi ini berakhir damai dan tertib,” katanya.

Rudy juga menyoroti dampak tertundanya pelantikan kepala daerah definitif akibat PSU. “Seharusnya pelantikan dilakukan 20 Februari lalu. Sekarang sudah 24 Mei, artinya kita tertinggal hampir 100 hari. Maka PSU ini sangat penting agar pemerintahan bisa segera berjalan efektif dan aktif kembali,” tegasnya.

Ia berharap PSU Mahulu bisa berjalan lancar seperti di Kutai Kartanegara. “Mudah-mudahan PSU ini berjalan baik, lancar, damai, dan tertib demi kemajuan demokrasi dan pelayanan masyarakat di Mahakam Ulu,” tutup Rudy.(Arianto)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *