Temankita.com, Samarinda — Kepanikan melanda Big Mall Samarinda saat kobaran api mengamuk di lantai tiga pusat perbelanjaan terbesar di kota itu, Selasa dini hari (2/6/2025). Asap tebal yang menyelimuti lokasi membuat proses evakuasi dan pemadaman berlangsung dramatis selama hampir tiga jam.
Sedikitnya 12 orang dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas, termasuk tamu hotel yang berada di kompleks yang sama. Suasana mencekam terjadi saat petugas menyisir gedung dalam jarak pandang hanya dua meter.
“Kami harus masuk dengan alat bantu pernapasan. Asapnya pekat sekali. Tanpa alat bantu, mustahil bisa menyelamatkan siapa pun di dalam,” ujar Alvin Julian, seorang relawan yang ikut turun ke lokasi.
Api pertama kali dilaporkan muncul sekitar pukul 00.01 WITA di salah satu tenant pakaian dekat atrium lantai tiga. Dalam waktu hanya 10 menit, si jago merah sudah melahap area tersebut. Kobaran api merambat cepat, membuat petugas harus segera mengevakuasi pengunjung mal dan tamu hotel FUGO yang satu kawasan.
Tim gabungan dari Disdamkarmat Samarinda, relawan kebencanaan, BPBD, dan instansi lainnya bekerja bahu-membahu di tengah kondisi sulit. Asap tebal bukan hanya memenuhi area mal, tapi juga merambat ke hotel, membuat para penghuni hotel terpaksa dievakuasi.
“Rata-rata korban mengalami sesak napas akibat asap. Tidak ada korban jiwa, tapi penanganan cukup berat,”kata Nusa Indah, anggota TRC BPBD Samarinda.
Sebanyak 18 unit mobil pemadam kebakaran, 30 mesin portable, 10 lampu emergency, dan 25 ambulans relawanditerjunkan ke lokasi. Mobil-mobil ambulans tampak sibuk hilir-mudik membawa korban ke rumah sakit terdekat, termasuk RS Hermina (5 pasien), RS Dirgahayu (1 pasien), dan RSUD AW Sjahranie (1 pasien).
“Ada yang fokus padamkan api, ada yang bantu evakuasi dari dalam gedung. Semua bekerja dalam tekanan tinggi,” tutur Joko Iswanto, Ketua Info Taruna Samarinda (ITS).
Upaya pemadaman akhirnya berhasil dilakukan sekitar pukul 02.45 WITA, setelah lebih dari tiga jam berjibaku dengan api dan asap.
Meski penyebab pasti kebakaran masih diselidiki, kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan dan kecepatan respon dalam kondisi darurat.(Arianto)
Leave a Reply