Temankita.com, Samarinda-Ancaman malaria masih membayangi Kalimantan Timur (Kaltim), terutama bagi pekerja yang keluar masuk kawasan hutan. Meski kasus menurun drastis dari 2.498 (2023) menjadi 1.096 (2024), dan diproyeksikan hanya 536 pada 2025, risiko di lapangan tetap tinggi.
“Target kita di 2025, semua wilayah kabupaten sudah bergeser menjadi endemis rendah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, Selasa (15/7/2025).
Ia menyebut capaian ini berkat intervensi intensif tiga tahun terakhir melalui pencegahan, pengobatan, dan edukasi.
“Data terbaru memperlihatkan tren penurunan yang bagus, mendekatkan Kaltim pada target eliminasi malaria di tahun 2027,” lanjutnya.
Namun, risiko tertinggi tetap dihadapi pekerja lapangan seperti buruh tambang rakyat, petani ladang, dan penebang kayu. Untuk itu, Dinkes telah menyiapkan paket hutan berisi obat pencegahan, kelambu, dan losion anti-nyamuk.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kami terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya langkah-langkah pencegahan ini,” tegas Jaya.(Ar)












Leave a Reply