Temankita.com, Samarinda – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah, berupa banjir dan tanah longsor, yang diprakirakan terjadi pada akhir 2025.
“Dan sesuai dengan perkiraan dari BMKG, pada akhir tahun ini yakni Desember sampai Januari, Februari, dimungkinkan ada bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Analis Kebijakan BPBD Kaltim, Sugeng Priyanto, di Samarinda, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, semua wilayah di Kaltim memiliki potensi terdampak banjir yang kerap diikuti tanah longsor. Karena itu, kolaborasi lintas instansi menjadi sangat penting.
“Sinergi BPBD, Dinas Sosial, TNI, Tagana, hingga lembaga terkait lainnya harus dimaksimalkan sesuai peran dan fungsi masing-masing,” jelasnya.
Sugeng menekankan, edukasi dan sosialisasi masif kepada masyarakat juga wajib dilakukan untuk menghindari kepanikan saat bencana terjadi. Ia mengimbau warga agar melakukan mitigasi sederhana, seperti tidak membuang sampah sembarangan yang berpotensi menyumbat drainase.
“Bagi warga di daerah rawan, kewaspadaan tinggi harus diterapkan untuk menghindari risiko korban jiwa maupun kerugian harta benda,” ucapnya.
Secara jangka panjang, BPBD Kaltim mendorong gerakan penghijauan dan penanaman kembali vegetasi di lahan-lahan kosong guna menjaga keseimbangan alam.
Melihat tren yang ada, potensi bencana diperkirakan berada pada skala sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah. Karena itu, Sugeng menekankan pentingnya langkah cepat pemerintah daerah.
“Pemda jangan ragu menetapkan status darurat bencana jika kondisi memang signifikan dan meluas. Penetapan status akan mempermudah mobilisasi bantuan provinsi maupun pusat,” tegasnya.
BPBD Kaltim juga mengajak media massa ikut berperan aktif menyebarkan informasi kesiapsiagaan agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana di penghujung tahun.(Ar)












Leave a Reply