Dinkes Kaltim Percepat Penanggulangan HIV/AIDS, Pastikan ODHIV Segera Dapatkan Terapi ART

Temankita.com, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) menegaskan komitmennya mempercepat penanggulangan HIV/AIDS dengan memastikan ratusan orang dengan HIV (ODHIV) yang baru ditemukan sepanjang Januari–Agustus 2025 segera mendapat akses pengobatan antiretroviral (ART).

Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin menekankan pentingnya mempercepat transisi dari diagnosis ke pengobatan.

“Prioritas kami adalah menutup celah dari diagnosis ke pengobatan secepat mungkin. Dengan segera memulai terapi ART, kita bukan hanya menyelamatkan nyawa dengan meningkatkan kualitas hidup pasien, tetapi juga aktif memutus mata rantai penularan di komunitas,” ujarnya di Samarinda, Jumat (19/9/2025).

Dalam laporan perkembangan pengendalian HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) hingga Agustus 2025, Dinkes Kaltim menampilkan capaian signifikan, termasuk analisis Kaskade HIV. Model ini memetakan mulai dari estimasi jumlah ODHIV di populasi, capaian tes dan diagnosis, persentase yang memulai ART, hingga keberhasilan terapi melalui indikator supresi viral load.

Jaya menyebut, cakupan tes HIV semakin luas, tidak hanya menyasar populasi kunci tetapi juga layanan kesehatan umum.

“Kami sudah memperluas tes hingga ke pemeriksaan ibu hamil dan pasien tuberkulosis, untuk mencegah penularan vertikal maupun komorbiditas,” jelasnya.

Meski begitu, laporan juga menemukan masih ada kasus AIDS baru, tanda bahwa sebagian individu terlambat mengakses layanan tes dan pengobatan. Hal ini menjadi pengingat pentingnya deteksi dini agar kondisi klinis tidak memburuk.

Selain HIV/AIDS, capaian positif juga terlihat dalam penanganan PIMS, termasuk sifilis. Dinkes Kaltim memastikan seluruh kasus yang terdiagnosis telah mendapat pengobatan sesuai standar demi mencegah komplikasi dan menghentikan transmisi.

Indikator utama keberhasilan program HIV/AIDS, menurut Jaya, ada pada pemeriksaan viral load (VL). Tingkat VL yang tersupresi pada ODHIV yang patuh minum obat menjadi bukti efektivitas ART sekaligus menandakan risiko penularan sangat minim.

“Keseluruhan data ini menjadi basis bukti bagi kami untuk terus menyempurnakan strategi intervensi, mengalokasikan sumber daya secara efektif, dan mempercepat langkah menuju eliminasi HIV/AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat di Kaltim,” pungkasnya.(Ar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *