Produksi Kilang Domestik Naik, Impor Minyak Kaltim Turun 34 Persen

Temankita.com, Samarinda– Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat ketahanan energi mulai menunjukkan hasil. Produksi kilang minyak domestik yang meningkat pasca-revamp fasilitas pengolahan berhasil menekan impor hasil minyak hingga terkontraksi 34,25 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, mengatakan peningkatan produksi kilang menjadi faktor utama melambatnya pertumbuhan impor provinsi dari 7,41 persen menjadi 5,89 persen.

“Perlambatan impor migas ini disebabkan oleh menurunnya impor minyak mentah dan hasil minyak. Dua komoditas itu memegang pangsa terbesar, mencapai 88,3 persen dari total impor migas Kaltim,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Rabu (8/10/2025).

Ia menjelaskan, dampak peningkatan kapasitas kilang domestik terlihat jelas dari tren kontraksi impor hasil minyak yang semakin dalam, dari -24,83 persen di kuartal I menjadi -34,25 persen pada kuartal II tahun ini.

“Komponen impor Kaltim melambat seiring meningkatnya produksi refinery minyak bumi domestik di lini industri pengolahan,” tambahnya.

Meski impor minyak mentah masih tumbuh positif, angkanya melambat dari 114,3 persen menjadi 65,97 persen. Secara keseluruhan, impor migas yang menguasai 73,6 persen pangsa impor Kaltim mengalami deselerasi dari 26,3 persen menjadi 8,04 persen.

Sementara itu, impor gas mengalami rebound signifikan dengan pertumbuhan 23,11 persen setelah sebelumnya sempat terkontraksi 12,42 persen. Namun, impor non-migas yang mencakup 26,4 persen dari total impor turut melambat tajam dari 10,66 persen menjadi hanya 2,73 persen.

Budi menilai, perlambatan impor bahan baku sebesar 7,96 persen dan anjloknya impor barang konsumsi hingga 86,7 persen menjadi indikasi bahwa daya beli masyarakat masih moderat, sementara sektor konstruksi tengah tertahan.

“Revitalisasi fasilitas pengolahan minyak bumi terbukti menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan impor, sekaligus memperkuat nilai tambah ekonomi nasional,” pungkasnya.(Ar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *