Pemkot Balikpapan Siap Ganti Rugi, Proyek RS Barat Tetap Berlanjut

Temankita.com, Samarinda-Proyek pembangunan Rumah Sakit di Kecamatan Balikpapan Barat menuai protes dari warga. Pemerintah Kota Balikpapan berjanji akan mengganti rugi kerusakan akibat dampak proyek tersebut, namun masyarakat diminta bersabar karena ganti rugi baru akan dilakukan setelah proyek selesai.

Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan, Zulkifli, menjelaskan bahwa saat ini pekerjaan pembangunan telah memasuki tahap pemasangan tiang pancang dan siring, yang menyebabkan getaran sehingga berdampak pada retaknya rumah warga.

“Wajar jika ada kekhawatiran dari warga terkait retaknya rumah mereka. Kami meresponsnya dengan melakukan opname selama proyek berlangsung. Setelah pembangunan selesai, perbaikan akan dilakukan agar tidak terjadi kerusakan berulang,” ujar Zulkifli pada Kamis (14/11/2024).

Ia juga memastikan bahwa faktor keamanan tetap menjadi prioritas. “Jika diperlukan, kami akan menyiapkan rumah sewa yang biayanya ditanggung pemerintah. Namun, jika retakannya masih tergolong aman, warga disarankan tetap tinggal di rumah mereka hingga perbaikan dilakukan setelah proyek rampung,” tambahnya.

Zulkifli juga menegaskan bahwa masalah lahan hampir sepenuhnya terselesaikan, meski masih ada satu pihak yang mengklaim kepemilikan lahan. “Warga yang mengklaim tersebut hanya meminta kompensasi karena sebelumnya beraktivitas di lahan itu. Semua sedang dibicarakan, dan Pemkot hanya bisa memberikan uang kerohiman kepada warga,” jelasnya.

Sulaiman, salah satu warga RT 16 Baru Ulu, mengeluhkan keretakan rumahnya akibat aktivitas pemancangan yang dilakukan sekitar 20 meter dari rumahnya.

“Sebelum pemancangan, rumah kami tidak mengalami kerusakan. Namun, sejak pemancangan dilakukan, keretakan mulai muncul,” kata Sulaiman.
Ia juga menyoroti kurangnya realisasi janji pemerintah. “Dalam sosialisasi di kantor kecamatan, kami dijanjikan akan dievakuasi sebelum pemancangan dimulai. Namun, kenyataannya, pemancangan dilakukan tanpa evakuasi terlebih dahulu,” ungkapnya.

Sulaiman menambahkan bahwa evakuasi bukan hal yang mudah karena keluarganya bergantung pada penghasilan dari usaha kecil di rumah. “Sebelum ada keputusan pasti mengenai rumah kami, saya tidak akan meninggalkan rumah ini,” tegasnya. (AR)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *