Temankita.com, Samarinda-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Samarinda menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif dengan tema “Peran Media dalam Menangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian pada Pilkada 2024”. Acara yang berlangsung di salah satu kafe di Jalan Basuki Rahmat, Rabu (20/11/2024).
Ketua Bawaslu Samarinda, Abdul Muin, menekankan pentingnya peran media dalam menjaga demokrasi yang sehat. “Kami mengajak teman-teman wartawan untuk menyajikan pemberitaan yang dapat dipertanggungjawabkan, terutama dalam menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Ini penting agar pelaksanaan Pilkada serentak berjalan demokratis dan bebas dari pelanggaran,” ujar Muin.
Ia juga menjelaskan, sosialisasi tersebut akan terus digencarkan, termasuk dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat, seperti perempuan dan penyandang disabilitas.
“Kemarin, kami mengadakan pertemuan dengan 100 orang ibu-ibu. Besok, akan ada kegiatan serupa yang melibatkan 1.200 penyandang disabilitas, untuk memastikan mereka mendapatkan aksesibilitas dalam pencoblosan,” tambahnya.
Sementara Ketua PWI Kaltim, Abdul Rahman menjelaskan perbedaan signifikan antara media pers dan media sosial.
“Media berbasis pers dilindungi oleh Undang-Undang Pers dan harus melalui proses verifikasi sebelum menyajikan informasi. Berbeda dengan media sosial, yang sering kali memproduksi konten berdasarkan emosi, bukan rasionalitas,” jelas Abdul Rahman. (AR)
Leave a Reply